Dajjal tinggal di bumi selama 40 hari. Hari pertama terasa seperti satu tahun.
PADA akhir zaman kelak, Allah SWT mengabarkan kepada kita melalui
Rasul-Nya, bahwa Dajjal akan hadir ke muka bumi ini. Ia akan memberikan
warna yang suram. Maksudnya, ia hadir untuk menyesatkan umat manusia,
khususnya orang beriman.
Kehadiran Dajjal tentu tidak kita inginkan. Sebab, walaupun kita
telah mencoba untuk memantapkan keimanan, tetap saja namanya rayuan dan
hasutan bisa saja mematikan. Seperti halnya setan yang selalu menggoda
manusia. Manusia yang rajin beribadah pun ada yang luluh karena
rayuannya. Naudzubillah.
Dajjal di muka bumi ini tentu tidak akan bertahan lama. Sebab,
sebagai makhluk pasti memiliki masa tersendiri. Tetapi, bagi kita
kehadiran Dajjal tentu tidak ingin berlalu cukup lama bukan? Lalu,
seberapa lama Dajjal akan tinggal di bumi?
Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang berapa lama Dajjal tinggal di
bumi. Beliau menjawab, “Empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun
(hari pertama dari empat puluh hari itu berjalan seperti satu tahun),
satu hari seperti satu bulan (hari berikutnya berjalan seperti satu
bulan), satu hari seperti satu pekan, dan sisanya seperti hari-hari
biasa kalian,” (HR. Bukhari dan Muslim).“Apakah dalam satu hari itu cukup waktu bagi kami untuk melaksanakan shalat sehari?”
Nabi ﷺ menjawab, “Tidak. Namun, perkirakanlah sendiri waktu-waktu shalat dalam sehari,” (HR. Muslim).
Maksud dari sabda beliau, “… perkirakanlah sendiri waktu-waktu shalat
dalam sehari,” adalah memperkirakan sendiri jarak antara satu shalat
fardhu dengan shalat fardhu yang lain dalam sehari seperti yang berlaku
pada hari-hari biasa. Yaitu, laksanakanlah shalat dzuhur pada waktu
seukuran jarak antara berlalunya fajar dan masuknya tengah hari. Lalu,
laksanakanlah shalat ashar seukuran jarak berlalunya tengah hari dan
masuknya ashar.
Kemudian, shalat maghrib pada waktu yang seukuran dengan jarak antara
berlalunya ashar dengan tenggelamnya matahari. Lalu, shalat isya pada
waktu yang seukuran jarak antara berlalunya shalat maghrib dan masuknya
isya’. Dan shalat shubuh pada waktu yang seukuran jarak antara terbitnya
fajar pertama dan sebelum terbitnya fajar kedua. []
Mau tau apa komentar kamu ?EmoticonEmoticon